Arussultra – Keselamatan dalam industri pertambangan sangat penting, karena operasi pertambangan menghadirkan banyak bahaya yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian bagi pekerja. Penambangan pada dasarnya berbahaya karena lingkungan yang kompleks tempat penambangan dilakukan, termasuk terowongan bawah tanah yang dalam, medan yang tidak stabil, dan paparan zat berbahaya. Memastikan keselamatan pekerja bukan hanya tanggung jawab hukum dan etika, tetapi juga penting untuk kelangsungan operasi pertambangan. Di sini, kami membahas aspek-aspek utama keselamatan dalam industri pertambangan dan praktik terbaik untuk mengurangi risiko.
Keselamatan dalam industri pertambangan harus menjadi prioritas utama, dan mengurangi risiko yang dihadapi penambang memerlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan pekerja itu sendiri. Kepatuhan terhadap standar keselamatan, pelatihan komprehensif, peralatan yang tepat, dan teknologi inovatif semuanya dapat berkontribusi untuk membuat operasi pertambangan lebih aman. Dengan terus meningkatkan praktik keselamatan, industri pertambangan dapat memastikan kesejahteraan pekerjanya sambil mempertahankan produktivitas dan meminimalkan dampak lingkungan.
PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), adalah perusahaan pertambangan nikel penanaman modal dalam negeri yang dimiliki oleh anak bangsa. Perusahaan ini melaksanakan kegiatan pertambangannya mulai dari hulu yaitu eksplorasi dan eksploitasi, hingga hilir yakni pengolahan dan pemurnian bijih nikel, sesuai dengan amanat program hilirisasi mineral yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Dukungan pemerintah terhadap CNI melalui pemberian status sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), menjadikan kegiatan CNI sejalan dengan program pemerintah untuk merealisasikan hilirisasi mineral di dalam negeri. Daerah tambang CNI juga telah dicanangkan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas).
Kasus kecelakaan kerja di PT CNI yang melibatkan pekerja konstruksi pembangunan smelter pengolahan bijih nikel yang di beri nama SMELTER MERAH PUTIH, dalam insiden tersebut mengakibatkan satu orang karyawan meninggal dunia., ini bukanlah kejadian pertama kali terjadi di perusahaan ini, sebelumnya telah beberapa kali terjadi insiden yang juga mengakibatkan kecelakaan fatal bagi karyawannya seperti crash kecelekaan driver dan kecelakaan kerja konstruksi maupung progres mining nikel. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat, apa yang sebenarnya terjadi dengan standar operasi keselmatan kerja K3 di PT CNI, khususnya bagi keluarga besar karyawan yang bekerja di PT Ceria nugraha indotama, apakah progres percepatan produksi dengan target yang selalu di tingkatkan harus mengabaikan keselamatan bahkan mengabaikan protokol safety di lingkungan kerja perusahaan , masyarakat bertanya tanya apakah ini soal kurangnya perhatian tentang kelalaian oleh pihak management perusahaan atau bahkan hilangnya kesadaran mengenai keselamatan kerja pada seluruh karyawan di PT CNI…? tentunya hal tersebut seharussnya di jawab dan di sosialisasikan dengan sigap oleh pihak management itu sendiri, mengingat bahwa Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan budaya keselamatan. Mereka harus memastikan bahwa standar operasional prosedur (SOP) keselamatan diterapkan dengan baik. Pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala terhadap kebijakan keselamatan harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kondisi kerja.
Sebagai masyarakat yang terdampak langsung oleh aktivitas pertambangan PT CNI dampak positif akan terus kita dukung dalam progres pertambangan ini , bukan berarti efek negatifnya harus kita abaikan dalam mendukungnya, kejadian atau insiden seperti di atas seharusnya menjadi bentuk pembelajaran kita bersama baik management perusahaan maupun masyarakat yang terkena dampaknya langsung, mengingat kasus kecelakaan kerja di beberapa perusahaaan pertambangan nikel dan pengolahan nikel ( SMELTER ) terus terjadi tanpa adanya bentuk tindakan evaluasi untuk memperbaiki kasus seperti ini agar dapat di minimalisir. Bukan malah berusaha menutupinya atau bahkan sampai membiarkan hal seperti ini tetap terus terjadi.
Pernahkah kita mendengar ucapan seorang karyawan pertambangan ketika ia mengeluarkan statement bahwa “nikel tak sebanding dengan nyawa”, hal ini mengindikasikan agar hadirnya pola ligkungan pekerja perusahaan nikel yang lebih sehat dan nyaman, yakni mengedepankan hak hak kemanusiaan itu sendiri di banding menggadaikannya dengan target maupun iming – iming produksi besar dalam pertambangan nikel.
Keselamatan dalam industri pertambangan harus menjadi prioritas utama, dan mengurangi risiko yang dihadapi penambang memerlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan pekerja itu sendiri. Kepatuhan terhadap standar keselamatan, pelatihan komprehensif, peralatan yang tepat, dan teknologi inovatif semuanya dapat berkontribusi untuk membuat operasi pertambangan lebih aman. Dengan terus meningkatkan praktik keselamatan, industri pertambangan dapat memastikan kesejahteraan pekerjanya sambil mempertahankan produktivitas dan meminimalkan dampak lingkungan
Narator : Fadjar. M